Mahasiswa FK UNISMA Berangkat ke Rep.Ceko untuk mengikuti Program InFormal Evolution by Erasmus+

Fakultas Kedokteran > Berita > Mahasiswa FK UNISMA Berangkat ke Rep.Ceko untuk mengikuti Program InFormal Evolution by Erasmus+

Senin 17 januari 2022 pesawat bernomor QR 955 qatar airways tiba di bandara  vraclav di prague. Setelah menempuh perjalanan yang amat sangat melelahkan saya dan juga rombongan dari indonesia yang berjumlah 4 orang yaitu ada saya, mas zaki, mbak ima, dan mbak pradnya akhirnya bisa menapakkan kaki di eropa. Ini merupakan kali pertama saya menapakkan kaki di eropa. Setelah saya turun dari pesawat saya langsung menuju ke bagian imigrasi karena ini adalah fase yang sangat menentukan apakah saya diterima di czech republik atau tidak mengingat regulasi yang sangat ketat di negara eropa terkait dengan visa.

Namun alhamdulillah dengan izin Allah akhirnya saya dapat melewati proses imigrasi yang sangat lama dan melelahkan, kemudian setelah itu saya bergegas untuk mengambil koper dan tas saya dan kemudian menemui salah satu teman di ceko yang sudah menunggu di depan bandara. Setelah saya keluar akhirnya saya bertemu dengan teman saya yang bernama petra dia adalah warga lokal di republik ceko yang pada waktu lalu pernah datang ke indonesia. Singkat cerita akhirnya kami bertemu bersapa ria dan kemudian kami berfoto di depan bandara

Sebelum lebih jauh mengenai kegiatan saya selama berada di ceko saya ingin berbagi pengalaman kepada teman teman pembaca semua. Bahwa kegiatan yang akan saya jalani selama berada di ceko adalah training course menganai implementasi pendidikan non formal. Saya menyadari bahwa kualitas pendidikan di indonesia cenderung atau bahkan hampir seluruhnya berkiblat kepada pendidikan formal. Namun kita juga menyadari bahwa pendidikan di indonesia masih tertinggal secara kualitas dari negara lain terlebih dari negara eropa. Dari latar belakang tersebut muncul keinginan dari diri saya untuk mengikuti program ini dengan harapan setelah saya pulang dari negara ceko saya bisa membagikan pengalaman dan ilmu yang saya dapatkan selama mengikuti training tersebut. Bisa dikatakan saya beruntung ketika tahu terdapat beasiswa untuk mengikuti kegiatan ini sehingga seluruh akomodasi saya selama di eropa nantinya akan ditanggung oleh erasmus+. 

singkat cerita saya waktu sudah mendapatkan izin dari orangtua dan pihak kampus untuk berangkat ke eropa, namun masih terkendala dengan visa karena untuk mendapatkan visa itu sangat susah telebih visa schengen yang digunakan untuk ke eropa, saya hanya memiliki waktu satu minggu dalam mempersiapkan visa, pada saat itu hanya punya pilihan untuk apply visa hanya di hari senin karena kantor VFS dan kedutaan besar ceko hanya membuka di hari senin sehingga saya senin sudah harus ke jakarta mengurusi visa, akhirnya senin saya pergi ke jakarta seorang diri dan mengurusi visa di jakarta. Semua dokumen sudah saya lengkapi termasuk rekening koran yang di dalamnya harus setidaknya terisi 25 juta rupiah karena pihak kedutaan ingin memastikan bahwa orang yang akan masuk kenegaranya tidak akan menggembel disana. Singkat cerita saya sudah berhasil apply visa di vfs dan kedutaan besar, namun keputusan visa tersebut bisa keluar atau malah tertolak itu masih lama karena secara umum pembuatan visa biasanya memakan waktu sekitar 1-2 minggu, di sisi lain saya harus sudah berangkat dalam aktu 3 hari lagi. Puji syukur akhirnya visa saya bisa keluar dalam waktu 1 hari yang menurut saya itu adalah keajaiban yang sangat langka, hal tersebut merupakan suatu hal yang patut saya syukuri karena jika visa tidak keluar maka saya saya tidak akan berangkat.

Hari selanjutnya saya bangun seperti biasanya di iringi dengan salju yang turun amat deras di kota nachod karena di bulan ini sedang musim dingin. Berbekal jaket hangat yang saya bawa dari indonesia saya menyusuri hotel dan bersiap untuk melahap sarapan yang sudah disipkan oleh panitia yakni dari organisasi KURO Hradec Kralove, yakni organisasi pengundang kami yang berada di ceko. Setelah itu saya mengikuti semua pelatihan yang ada disini hingga selesai dan rasanya sangat melelahkan namun saya punya banyak pengalaman dan ilmu mengenai pendidikan non formal yang bisa saya aplikasikan nantinya di indonesia