Apoptosis atau kematian sel merupakan fenomena atau kondisi yang perlu diobservasi sebagai indicator dari pathogenesis dan diagnostic penyakit. Pengamatan apoptosis diperlukan metode yang tepat agar diperoleh hasil yang optimal dengan biaya yang terjangkau. Dosen Prodi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang Dr.apt. Yudi Purnomo, M.Kes tertarik untuk mendalami ilmu biologi molecular dengan mengikuti “pelatihan pengamatan apoptosis dengan metode Imunofloresence dan kolorimetri”.

Kegiatan diselenggarakan oleh FK-KMK Universitas Gajah Mada Yogyakarta pada tanggal 7-8 Mei 2024 di Laboratorium Riset Terpadu. Kegiatan ini diikuti oleh beberapa peserta dari Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta berlatar belakang dosen dan peneliti. Acara hari pertama diawali pemberian materi tentang “Prinsip Immunofloresence dan Colorimetri” oleh dr. Dwi Aris Agung N, MSc, PhD, dilanjutkan dengan topik “Prosedur laboratorium terkait immunofloresence dan kolorimetri caspase 3 assay kit” oleh apt. Adi Kurniawan, M.Farm. Setelah pemberian materi sebagai pengantar dilanjutkan praktek secara hands on dipandu oleh instruktur laboratorium. Pada hari kedua melanjutkan kegiatan praktek hari pertama untuk pengamatan dan pembahasan hasil kerja. Beberapa permasalahan hasil praktek dievaluasi untuk perbaikan cara kerja dan optimasi hasil. Kedua metode pengamatan apoptosis baik Immunofloresence dan kolorimetri masing-masing memiliki keuntungan dan kerugian yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan metode analisa. Metode kolorimetri memiliki peluang yang tinggi untuk dipilih untuk pengamatan apoptosis karena cepat, praktis dan tidak memerlukan bahan serta instrument yang biayanya besar.
