Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang mempunyai visi dan misi yang bertujuan untuk mendidik calon dokter profesional yang mampu mengembangkan pelayanan dengan pendekatan kedokteran keluarga serta menerapkan aqidah Islam. Implementasi visi misi tersebut bertujuan untuk membentuk profil dokter muslim yang baik dalam berbagai strategi pembelajaran diantaranya pembinaan mahasiswa secara intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Salah satu strategi pembelajaran ekstrakurikuler ditempuh melalui pesantren mahasiswa.
Pesantren mahasiswa Fakultas Kedokteran yang dikenal dengan nama Pondok Pesantren Ar-Razi merupakan wadah pembinaan potensi dan karakter dokter muslim secara holistik. Pesantren mahasiswa kedokteran ini wajib diikuti oleh mahasiswa semester 1 dan 2 yang berlangsung sejalan dengan kalender akademik yang berlaku di FK Unisma. Program pondok pesantren ini sudah dimulai sejak tahun ajaran 2012/2013. Kegiatan pesantren berupa pembinaan keagamaan mulai dari peningkatan pemahaman, penanaman sikap, sampai praktek dan aktualisasi dalam aktivitas keseharian. Dengan program ini diharapkan dapat ditanamkan nilai-nilai dasar Islam yang akan terus mewarnai setiap lulusan FK UNISMA sebagai dokter muda muslim, dokter muslim, dan sarjana farmasi yang profesional.
Kegiatan pembelajaran di Pesantren Ar-Razi mengikuti kalender akademik Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang. Kegiatan tersebut dimulai pada minggu ke 4 bulan Agustus dan diakhiri pada minggu ke 1 bulan Agustus tahun berikutnya. Pembukaan pembelajaran diawali dengan silaturrahim dan penyerahan oleh orang tua/wali santri kepada Pimpinan Fakultas Kedokteran dan Pengurus Pesantren. Penutupan pembelajaran diakhiri dengan acara Imtihan dan pelepasan santri.
Setiap santri akan ditempatkan pada kelas sesuai dengan kemampuan dasar yang dimilikinya pada awal masuk pondok pesantren. Tim pesantren akan mengadakan penelusuran kemampuan/placement test yang diorientasikan dan dikelompokkan berdasarkan kemampuan membaca al-Qur’an, pengetahuan tentang agama Islam secara umum, kemampuan mengenal dan memahami bahasa arab serta pengalaman menjalankan pembelajaran ala pondok pesantren.
Penjenjangan dikelompokan menjadi 3 jenjang, yaitu Ibtidaiyah, Tsanawiyah, dan Aliyah.
Kelas Ibtidaiyah akan ditempati oleh para santri yang belum lancar membaca Al-Qur’an serta tidak mengenal bahasa arab. Sedangkan Tsanawiyah adalah tingkatan menengah atau rata-rata dimana santri telah mampu mengenal baca tulis Al-Qur’an namun masih belum terlalu mahir, serta minim kemampuan bahasa arab. Kelas Aliyah akan dihuni para santri yang telah memiliki pengalaman kepesantrenan dengan kemampuan mahir membaca Al qur’an dan memiliki bekal bahasa Arab yang cukup untuk mengkaji kitab-kitab dan sumber agama yang berbahasa Arab.
Kompetensi santri dalam hal ini adalah kemampuan minimal yang wajib dicapai dalam proses belajar selama satu tahun. Kompetensi tersebut meliputi pemahaman terhadap materi perkuliahan pesantren dan hafalan yang dibebankan berdasarkan tingkat penjenjangannya.
Fasilitas sarana dan prasarana pesantren Ar-Razi meliputi :
Wali santri yang akan mengunjungi putra/putrinya diharap untuk memperhatikan hal-hal berikut:
Larangan ini berlaku bagi santri putra dan putri tanpa terkecuali:
SKOR PELANGGARAN
Pesantren Ar-Razi menerapkan sistem skor sebagai kontrol atau pengendali sikap dan perilaku santri. Tindak lanjut skor tersebut adalah :
Para santri diyatakan lulus apabila :
Agenda Harian Santri selama mengikuti Kegiatan Pondok Pesantren Ar-Razi