Sekolah Pengmas BEM FK UNISMA merupakan salah satu bentuk pengabdian diri mahasiswa FK UNISMA kepada masyarakat. Pada tahun ini Sekolah Pengmas melakukan penyuluhan terkait hipertensi, diabetes melitus, dan buang air besar sembarangan di Posyandu Lansia Karangan, dengan sasaran pra-lansia dan lansia dari warga desa Donowarih pada tanggal 3 Desember 2023.
Materi Sekolah Pengmas I kali ini dibawakan oleh Pemateri dari Dosen Fakultas kedokteran Universitas Islam Malang yaitu dr. Dhau ‘Atha Yudhistira yang telah memberi materi informatif dan sangat menarik terkait hipertensi, diabetes melitus, dan buang air besar sembarangan dan bagaimana pencegahan, serta penyembuhan yang dibahas secara jelas dan mudah dipahami oleh warga desa Donowarih.
Sebelum pembahasan materi, para warga diajak untuk melakukan senam lansia yang dipimpin oleh panitia yang bertugas agar kondisi badan semakin sehat dan segar, kita memberikan hadiah kepada lansia yang melakukan gerakan senam dengan semangat. Setelah dilakukan senam lansia, dilanjut dengan penyuluhan materi. Setelah materi, pun diberikan kuisioner untuk mengetahui tingkat pemahaman warga dari materi yang telah diberikan. Selain dari materi yang diajarkan dengan informatif oleh dokter, diadakan pula sesi tanya jawab yang berisi beberapa pertanyaan yang dilontarkan peserta dan akhirnya dijawab dengan baik oleh pemateri. Selanjutnya acara Sekolah Pengmas ini diisi dengan pembagian sembako untuk memeriahkan acara dan memberikan benefit pada warga. Diakhir sesi petemuan dari pihak posyandu lansia mengadakan pemeriksaan gratis kepada warga yang datang.
Sebagai mahasiswa (agent of change), BEM FK UNISMA menyadari pentingnya melakukan persiapan diri menghadapi masyarakat dengan baik sejak dini. Dengan diadakannya Program Sekolah Pengmas BEM FK UNISMA ini diharapkan dapat menempah jiwa mahasiswa FK UNISMA dalam pengabdian masyarakat. Selain itu diharapkan hasil akhir dari acara ini adalah peningkatan pemahaman serta pengaplikasian warga terkait pencegahan terkait hipertensi, diabetes melitus dan buang air besar sembarangan di desa Donowarih.
