Mahasiswa Program Studi Farmasi Universitas Islam Malang (UNISMA) pada 15 Januari 2025 melaksanakan Sosialisasi dan Pelatihan Penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) khususnya Pemanis pada minuman Kunyit Asam Di SMA Ar – Rohmah Putra Malang. Kegiatan ini merupakan implementasi dari mata kuliah Farmasi Komunitas yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat tentang penggunaan bahan aditif pemanis yang tepat dan aman sekaligus aplikasinya dalam minuman kesehatan kunyit asam. Kegiatan penyuluhan ini diketuai oleh Dr. apt. Yudi Purnomo, M.Kes, dengan melibatkan empat mahasiswa prodi Farmasi FK UNISMA, yaitu Salsabila Rahma Reffanana, Rima Cahyaningtias, Yunia Mariska, dan Ardyaneta Wahyu Fatmadewi. Pada kegiatan ini juga didampingi oleh dosen pengampu mata kuliah Apt. Nugroho Wibisono, S., Farm. M.Si.
Kegiatan diawali sambutan oleh Kepala Sekolah SMA Ar-Rohmah Putra, Bapak Fahmi Ahmad, S. Pd. I., M. M, berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi siswa dan masyarakat. Kemudian pemberian sambutan dari ketua kegiatan Dr. apt. Yudi Purnomo, M.Kes tentang pengabdian masyarakat sebagai bagian tri darma perguruan tinggi dan pentingnya pemilihan BTP yang tepat dan aman sebagai upaya pola hidup sehat. Acara dilanjutkan dengan pemberian vandel kepada kepala sekolah SMA Ar-Rohmah Putra.

Kegiatan penyuluhan diawali dengan pengisian pretest yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa terhadap BTP Pemanis. Angket kuesioner digunakan sebagai instrumen untuk evaluasi peningkatan pengetahuan siswa. Setelah pengisian pretest selesai dilanjutkan dengan pemaparan materi tentang Bahan Aditif Pemanis, selain itu disampaikan pula perbedaan pemanis alami dan pemanis buatan disertai dengan keunggulan dan kekurangannya. Dengan penjelasan tersebut diharapkan siswa dapat memilih dan menggunakan pemanis dengan tepat dan aman untuk kesehatan.


Setelah pemaparan materi selesai, sesi yang paling menarik dan ditunggu oleh siswa yaitu demonstrasi pembuatan minuman kunyit asam. Siswa dilibatkan dalam pembuatan jamu dengan bahan kunyit 5 gram, asam 1 gram, dan pemanis (stevia atau gula merah) secukupnya dalam air panas 200 ml. Komponen minuman jamu kunyit asam terdiri rimpang kunyit berkhasiat sebagai imunomodulator, anti radang dan anti mikroba, sedangkan daging buah asam memiliki khasiat antioksidan. Proses pembuatan minuman kunyit asam menggunakan dua metode yaitu metode saring dan metode press. Seluruh siswa antusias mencoba pembuatan minuman kunyit asam disertai bahan pemanis dan mencoba produk minuman yang sudah mereka buat.

Kegiatan diakhiri dengan post test oleh siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa setelah penyuluhan dan praktek diberikan. Kegiatan penyuluhan ini berjalan sukses dan lancar dengan harapan memberi manfaat serta keterampilan pada pembuatan minuman kunyit asam dengan bahan pemanis yang tepat dan aman. Semoga ilmu yang disampaikan dapat menjadi bekal yang bermanfaat bagi para siswa dalam menjaga kesehatan dan menjadi generasi yang lebih peduli pada penggunaan bahan tambahan pangan secara bijak.
