IMPhO ( Indonesian Medical Physiology Olympiad) merupakan suatu olimpiade bertaraf nasional yang akan diselenggarakan oleh Universitas Airlangga. Banyak sekali mahasiswa Universitas Islam Malang khususnya fakultas kedokteran yang mempunyai minat untuk mengikuti lomba berbasis physiologi ini. Lomba IMPhO ( Indonesian Medical Physiology Olympiad) akan dilaksanakan pada 25 september 2021 dan akan diwakilkan oleh 2 tim dari setiap universitas.
Pada awalnya , sebelum mengikuti olimpiade physiologi ini mahasiswa fakultas kedokteran melaksanakan berbagai rangkaian seleksi yang dilaksanakan pada bulan Juli lalu. Setelah melewati beberapa rangkaian seleksi, mahasiswa yang terpilih yakni perwakilan dari tim satu Andika Fairuz Zaki, Haykal Hasanal Amurod ,dan Achmad Faishal Nurochman & tim dua yaitu Wisnu Risqulloh zufar, Badrina Zahira Hapsari, dan Laila Fitri. Kedua tim tersebut melaksanakan bimbingan Olimpiade fisiologi, yang dibimbing oleh Dr. Dr. Dini Sri Damayanti M.Kes, dr Erna Sulistyowati M.Kes, Ph.D , dr Merlita herbani M.Biomed.
Bimbingan olimpiade IMPhO ( Indonesian Medical Physiology Olympiad) berlangsung dari bulan Juli hingga pertengahan September. Bimbingan olimpiade IMPhO ( Indonesian Medical Physiology Olympiad) ini dilakukan setiap harinya dan terjadwal. Materi yang diberikan yakni Physiologi Reproduksi, Metabolisme, Homeostasis, Neurosensory dan masih banyak lagi materi yang tidak kalah menarik.
Pandemi bukanlah penghalang tuk mengejar mimpi walaupun di tengah pandemi seperti ini , para peserta olimpiade IMPhO ( Indonesian Medical Physiology Olympiad) tetap mempunyai semangat yang membara dalam mengikuti kegiatan bimbingan mulai dari aktif bertanya dan menjawab. Semangat dan jiwa yang membara peserta pun mengalir dalam jiwa panitia yang terlibat dalam bimbingan olimpiade ini.
Persiapan IMPhO bersama dr. Yunita Ika Pratiwi
Selain diberikan bimbingan, para peserta juga diberikan latihan soal yang membuat mereka semakin terlatih dalam menjawab soal. Persiapan dalam menghadapi olimpiade ini, peserta dilatih mengerjakan soal soal berupa multiple choice. Latihan soalnya pun tidak kalah menarik, yakni menekankan berbahasa Inggris dan berpikir kritis para pesertanya. Seperti pepatah mengatakan “tajam pisau karena diasah”.
Tidak hanya pada pendalaman materi dan latihan soal saja, tetapi program dari Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Dokter (HMPD) FK Unisma juga memberikan pelatihan mental kepada para peserta olimpiade ini dengan mengadakan sesi berbicara di depan expert yang bertaraf internasional dengan mendatangkan seorang pengajar dari Negri Jiran, Malaysia. Beliau adalah Prof. Dr. Hwee Ming Cheng dari Department of Physiology, Faculty of Medicine Universiti Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia.
Pertemuan dengan Mr. Cheng untuk sharing seputar persiapan IMPhO
Pada sesi berbincang bersama Prof. Cheng tersebut peserta bimbingan IMPhO diajak berinteraksi di depan ahli dengan membahas topik-topik Fisiologi hingga membicarakan
Olympic Games Tokyo 2020 dengan tujuan melatih kemampuan dan keberanian berbahasa inggris bagi peserta bimbingan IMPhO 2021 mengingat mereka dituntut berbicara dalam bahasa inggris ketika dilaksanakannya olimpiade tersebut.
Wisnu Rizqulloh Zufar, Ketua pelaksana program bimbingan IMPhO 2021 sekaligus peserta bimbingan IMPhO 2021, merasa senang dengan adanya bimbingan ini seakan memantapkan bahwa kodrat manusia hanyalah bisa berusaha dan berdoa semaksimal mungkin untuk meraih harapan di depan masalah hasil yang menentukan Allah SWT.
“ Ya, kami dari pihak penyelenggara berusaha memfasilitasi kebutuhan teman-teman peserta lainnya sebaik mungkin ya, masalah hasil kita cuman bisa memasrahkannya pada yang Maha Kuasa saja.” ungkap mahasiswa preklinik FK Unisma semester tiga tersebut.
Serangkaian bimbingan olimpiade IMPhO ( Indonesian Medical Physiology Olympiad) dilaksanakan rutin agar peserta dapat semakin mahir dan meraih hasil yang terbaik. Kita doakan agar para peserta dapat memenangkan olimpiade.
“Jika kamu tidak sanggup menahan lelahnya belajar maka kamu harus sanggup menahan perihnya kebodohan” – Imam Syafi’i.
Penulis : Annisa Iktiarani (22001101003 UNISMA FK/Pendidikan dokter) dan Wisnu Rizqulloh Zufar (22001101091 UNISMA FK/Pendidikan dokter)